Alun-Alun Ciamis Kebanjiran, Proyek Rp34,5 Miliar Dikecam Warga dan Pedagang


Ciamis, 15 Mei 2025 – Proyek revitalisasi Foodcourt Alun-Alun Ciamis yang menelan anggaran hingga Rp34,5 miliar dari APBD Provinsi Jawa Barat menuai sorotan tajam setelah kawasan tersebut tergenang air akibat hujan deras pada Senin (12/5).

Guyuran hujan selama dua jam membuat air mengalir ke area makan, parkir, dan lapak UMKM, memicu keluhan dari pengunjung dan pedagang. Permasalahan utama terletak pada sistem drainase yang dianggap tidak memadai. Air yang masuk tidak bisa segera surut karena saluran pembuangan terlalu sempit, memaksa petugas kebersihan dan pedagang menyapu air keluar secara manual.

Erin, salah satu pengunjung dari Tasikmalaya, mengungkapkan kekecewaannya terhadap fasilitas yang disebut-sebut modern dan estetik itu. “Tempatnya bagus, tapi malah berbahaya. Lantainya jadi licin karena tergenang air. Saya sampai pindah meja karena air masuk ke area duduk,” katanya.

Seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya turut menyampaikan kritik. Ia menilai proyek ini gagal memenuhi harapan, terutama dari sisi perlindungan terhadap cuaca. “Atapnya tidak menahan air hujan dengan baik. Air langsung masuk ke lapak. Anggaran besar, tapi hasilnya seperti ini,” ujarnya dengan nada kecewa.

Revitalisasi yang dikerjakan oleh PT Ayu Mustika Rizki ini awalnya ditujukan untuk meningkatkan fasilitas foodcourt dan area parkir demi mendukung sektor UMKM. Namun, buruknya pengelolaan sistem drainase menimbulkan pertanyaan publik terkait perencanaan awal proyek, termasuk apakah kajian teknis dan studi lingkungan dilakukan secara menyeluruh.

Resa Rinda, pengunjung lainnya, menyebut kondisi ini sebagai bukti lemahnya perencanaan. “Alun-alun adalah area terbuka, rawan banjir. Seharusnya perencanaan sistem drainasenya disesuaikan. Ini bukan soal estetika saja, tapi juga soal fungsi dan keamanan,” tuturnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Ciamis. Para pedagang mengkhawatirkan kejadian serupa akan berdampak pada keberlangsungan usaha mereka. “Kalau kejadian ini terulang, pengunjung bisa enggan datang lagi. Kami yang rugi,” ucap salah satu pelaku UMKM dengan nada cemas.

Sumber berita & gambar : JabarEkspres